Cerita Sieput dan Rem Tangan


Sejak Sienta super white 2 (SiePut) hadir dalam keseharian bertransportasi, maka rem tangan ini dirasakan agak berbeda dengan mobil lainnya
Entah kenapa seperti terasa ringan dan tidak terlalu menahan kecuali ditarik sampai mentok ke atas.

Pengalaman pertama saya alami ketika pulang kantor dan ada lampu merah.  Tarikan rem tangan saya lakukan tidak full sampai ke atas, tetapi hanya sekitar 1/2 aja.  Karena memang jalan di lampu merah itu tidak terlalu banyak.  Jika menggunakan Xeblak, maka tarikan rem tangan segitu alias setengah cukup menahan mobil tsb untuk diam.  Tetapi ternyata tidak dengan SiePut ini.  Sempat undur secara perlahan, yang untungnya segera sadar dan menarik rem tangan full ke atas.

Berbarengan dengan hal tsb, sempat dapat info di groups kalau ada mobil sejenis ini yang parkir dan ternyata mundur dan menabrak yang dibelakangnya.

Oleh karena itu, ketika ada waktu, maka saya datangi bengkel delear yang tempat beli kendaraan ini.  Selain rem tangan mau dibenerin juga alarm yang belum bersahabat (akan saya tulis dalam artikel lainnya – semoga).

Kata SA nya ada di naikin 2 tahap untuk rem tangan ini.  Dan ketika di uji coba, memang dengan tarikan setengah terasa sudah mengancing rodanya.  Walaupun memang test di bengkel dealer dalam kondisi tempat yang rata.

Hari ini pengalaman dengan rem tangan Sieput kembali terjadi.  Disebuah perempatan lampu lampu lalu lintas di kota kembang Bandung dengan keadaan lagi gerimis dan sudah malam hari, karena terhenti dengan lampu merah saya menarik rem tangan hampir penuh.  Sambil dengar lagu Ebiet G Ade melalui USB, tidak terasa ternyata mobil Sienta ini perlahan mundur secara teratur sampai kena dengan mobil dibelakang.  Sopir di belakang keluar dan mengetuk jendela untuk minggir.  Kebetulan ada ruang kosong disebelah kiri untuk diparkir.  Nengok ke bagian belakang, ada bekas cat mobil nya di mobil Sieput ini.  Mobil dibelakangnya agak kelihatan sedikit bergelombang ke dalam, dan ada warna cat mobil Sieput di mobil tsb.

Akhirnya terjadilah negosiasi untuk diselesaikan secara damai.  Secara kesalahan, ada di saya karena mobil ini mundur teratur 😞. Dari pada makin panjang, ditambah dengan gerimis masih turun serta sudah malam hari plus jika di urus ke polisi, mobil Sienta super white 2 ini belum punya STNK maka Rp. 75.000 terbang dari dompet saya ke kantong dia (tepatnya sebenarnya 76.000 karena tidak ada pulangan 1.000 perak 😀 )

So, ini jadi pelajaran berharga dengan mobil Toyota Sienta type Q Manual ini dalam setiap akan menarik rem tangan.

Bagaimana dengan anda? Punya pengalaman yang sama? Share yuk disini 😀