Gowes 3 Kecamatan


Gowes-kbb1 Setelah berjalannya waktu gowes yang selama ini sendirian, maka kali ini teman teman di tempat saya kerja mengajak untuk gowes bareng.
Kebetulan di awal juni ada hari kejepit, maka moment ini digunakan untuk gowes bersama.
Awalnya rencana berangkat jam 7 tetapi karena menunggu, maka keberangkatan baru bisa dilakukan sekitar 7.30an. Dengan pasukan sebanyak 6 orang maka penjelajahan pun dimulai.
Dari tempat ngumpul menuju ke putaran kotabaru parahyangan dan memutar untuk mengarah ke padalarang. Ada sedikit kejadian yang terjadi, karena team terpisah 2, 4 orang sdh lebih dahulu di depan, sedangkan saya sebagai pemula dibelakang bersama kang wahyudin.Kami meluncur terus sampai di pertigaan ke arah pusdikkav/perumahan padalarang, coba belok tapi ternyata tak terlihat. Jadi kami balik arah dan menuju ke ciburuy. Beberapa saat kemudian ada tlp yang mencari posisi kami. Ternyata, di pertigaan menuju pasar padalarang, disitulah harusnya belok kanan, tetapi kami terus meluncur πŸ™‚
Setelah balik arah dan ketemu team lainnya, maka perjalanan melalui 3 kecamatan pun berlanjut. Dari pasar padalarang, kami berbelok ke arah stasiun kereta. Tapi sebelum stasion kami belok kiri melewati rel kereta, dan memulai pendakian. Ada 2 pilihan: ada yang jalan aspal tetapi dengan sudut kemiringan yang mengetarkan kaki atau ikut sebelahnya yang hanya bisa dilalui motor dengan kemiringan yang bisa di kayuh. Tetapi ternyata tanjakan ini saya harus menggunakan istilah “Matador” alias nemu tanjakan dorong. Ini dorongan awal telah terjadi. Tetapi untunglah kang wahyudin mau nemani yang pemula ini dorong bersama (y) disini saya ngos ngosan dan mulai mengambil air untuk minum. Padahal teman teman yang lain masih anteng anteng aja. Bayangkan aja baru start pendakian sudah seperti ini, untunglah dimaklumi sebagai pemula. Sempat juga cerita bagaimana pemula lainnya yang ikut mereka, sampai harus duduk telantang istirahat karena sudah berkunang kunang.
Setelah melewati tanjakan ini, maka jalan pun melewati tanah lagi. Sdh tidak nemu aspal ditempat ini lho, setelah melewati jembatan yg dibawahnya jalan tol. Dari segi sepeda, boleh di kata sepeda yang saya naiki lebih tepat di jalan beraspal, dan ini pertama kalinya lebih banyak nemu tanah daripada aspal sejak dibeli πŸ™‚
Sempat bersilahturami dengan teman kantor yang tinggal disekitar sini yang kami lewati. Dari kecamatan Padalarang, memasuki Kecamatan Ngamprah. Sempat berpapasan dengan mobil pickup, yang dengan sendirinya saya harus turun dan berhenti, karena memang situasi jalan yang ngepas banget. Sedikit nemu aspal yang mendekati kantor kecamatan Ngamprah, jalur pun berbelok ke jalan kebun. Teman teman yang sudah ahli mereka biasanya dengan sabar menunggu kami khususnya jika ada persimpangan jalan.
Di area kec ngamprah ini, kami sempat isitirahat disebuah warung. Ada duku, pisang, minum dsb sambil rehat sejenak. Ternyata di kampung ini dengan 6 orang makan cemilan hanya sebesar Rp. 17.000 aja. Padahal kalau di kota pasti lebih dari inilah πŸ™‚
Perjalanan pun dilanjutkan. tetap melewati kebun. Yang motor pun jalan berpapasan dengan kami. Ada beberapa orang yang ditemui di jalan. Uniknya kalau ketemu anak kecil, mereka kelihatan senang sekali melihat sekolompok orang yang bersepeda melewati area mereka. Suatu hiburan bagi mereka akan orang orang yang “unik” mencari kenikmatan pemandangan dalam kayuhan sepeda yg ngos-ngosan. Kemudian tak terasa ( sebenarnya terasa kaki sih) sudah memasuki kecamatan ke 3 yaitu kecamatan cisarua ditandai dengan sebuah plang yang disebutkan bahwa itu adalah kecamatan cisarua. Lupa saya plang apa itu, tapi dengan plang itu menunjukkan wilayah dari kecamatan tsb. Setelah itu, Disini kami menemukan jalan beraspal yang mulus. Tetapi jalan ini sempat mendaki sedikit, kemudian menurun sehingga tidak memerlukan banyak tenaga. Tapi sementara merasakan kesejukan udara pengunungan tanpa mengayuh, Kemudian opsss, kami berbelok lagi untuk masuk jalan tidak beraspal lagi. Waduh, kiraiin sudah mau balik langsung, rupanya masih perlu siapin otot kaki ini πŸ™‚
Ternyata jalan motong ini tembusnya ada di kantor Kabupaten Bandung Barat. Untuk pertama kalinya saya berada di halaman kantor bupati KBB ini. Padahal secara tempat tinggal termasuk wilayah KBB. Disini tak lupa kami sempat berfoto bersama untuk kenangan perjalanan baik melalui kamera pocket maupun kamera ponsel termasuk foto dibacaan ini.
Tahap berikutnya setelah menuruni jalan setapak yang cukup curam, ditandai dengan sebagian besar menuntun sepedanya karena memang takut “malintuang” (maaf itu bahasa manado = jatuh kedepan berguling guling). Disini ternyata dihalaman kantor ada pasang tenda karena ada acara ulang tahun KBB yang ditandai dengan kerjabakti bersama. setelah melwati gerbang kantor ini, maka kami pun meluncur ke bawah dengan jalan aspal ke tempatnya rekan ahmad untuk ngeliwet.
Ditempat ini, sambil nunggu makanan disajikan, maka update status pun mulai satu persatu, termasuk saya ke instagram, yg entah kenapa, keduluan habis batere :d
Setelah cukup lama beristirahat trip pun dilanjutkan ke rumah masing masing. Ega yang akan ke bandung tadinya mau juga ke atas untuk motong jalur, tapi kaki saya sdh kepingin jalur turun aja untuk balik πŸ™‚
Akhirnya pun semua balik meluncur ke bawah kembali ke rumah.
Thanks to: kang wahyudin yang telah pop-up ngajak saya sebagai pemulai, juga rekan rekan: ahmad, ega, tatang, satu lagi lupa namanya yg mantan karyawan yg sdh buka usaha sendiri. Sukses buat kalian semua dalam dunia persepedaan (y)

Dikirim dari WordPress untuk BlackBerry.