Melakukan Cut Loss Saham


Ketika bermain saham, maka ada hal berat dilakukan yaitu cut loss. Kenapa berat, karena dana kita yang kita harapkan untuk gain, malahan turun terus dan menyebabkan rugi.

Pilihan harus dilakukan, apakah menunggu naik yang entah kapan atau action untuk mengurangi kerugian yang lebih besar lagi

Kemarin saya melakukan cut loss untuk saham agro. Ini mesti saya lakukan karena sejak dibeli bulan sebelumnya belum ada tanda tanda untuk balik kembali ke harga semula.

Padahal saya sendiri telah melakukan pembelian kembali ketika harga di bawah untuk average price. Dan memang average price nya berkurang 1/2 dari sebelumnya

Harapan untuk balik modal sebenarnya ada ketika itu, tetapi koq ternyata bukannya membaik, tetapi malahan makin turun.

Pertimbangan apakah mau di hold atau di jual pun terjadi di otak saya ini. Saya pun sempat memasang jual di harga tertentu ketika di saat itu sempat naik sedikit. Tapi ternyata harga yang saya pasang tersebut tidak termakan juga. Dalam seminggu tersebut saya coba pantau serta pasang auto Sell. Tapi lagi lagi tidak termakan juga.

Akhirnya setelah kembali membaca referensi dari berbagai sumber di google, cut loss pun di pasang juga. Dan akhirnya memang kemakan yang dipasang tersebut.

Tahu nga kerugian yang saya alami? -18%.

Betul, minus 18% lho. Ini merupakan minus terbesar yang saya rasakan ketika Sell sebuah saham emiten.

Begitulah ketika kita terjun dalam dunia saham, tidak selama nya manis seperti kita baca pengalaman dari senior senior kita, tetapi kita perlu menyadari bahwa suatu saat nanti kita akan dihadapkan dengan cut loss untuk memotong kerugian kita, serta bisa memutar kembali portofolio dengan saham lainnya.

Tetaplah bersyukur aja dengan apa yang didapat. Anggaplah itu sebagai dana belajar di dunia saham.