Menguji sepeda pacific spazio 2.0



Setelah Minggu yang lalu sepeda pacific spazio nongkrong di rumah menggantikan pacific esplendid 9.0 sebelumnya, maka waktu nya sekarang mencoba menulis review apa yang telah saya jalani bersama Sepeda Pacific Spazio 2.0Secara harian maka spazio 2.0 ini langsung mulai Dengan #biketowork setiap hari kecuali hari Kamis karena menggunakan xeblak (Xenia black) sebagai tunggangan ke tempat kerja.

Sewaktu awal di gunakan entah kenapa rem belakang berbunyi ketika di tekan.  Terutama ketika di tekan secara perlahan lahan.  Agak beda ketika di tekan secara mendadak. Coba lihat dan telusuri cakram belakang nya ternyata tidak ada seperti yang menonjol yang membuat bunyi.  Secara kotoran pun tidak ada, entah kenapa ini bunyi bisa terjadi.  Mungkin nanti ke bengkel untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.

Dengan jarak 6 km sekali jalan untuk #biketowork masih mulus dalam mengendarai.  Jika dibandingkan dengan esplendid sebelumnya yang juga 24 speed, maka untuk spazio 2.0 ini pada top speed untuk pulang kerja terasa lebih enteng dengan yang sebelumnya.  Entah apa karena memang berbeda besar nya lingkaran depan (apa ya namanya).  Kalau spazio ini ukurannya 42. Mungkin yang esplendid lebih besar lagi. Entahlah karena saya nga sempat hitung.

Secara pergeseran speed, untuk gigi depan ketika 2 ke 3 agak telat untuk langsung ke 3 ini.  Entah kenapa bisa terjadi seperti ini.  Sedangkan speed belakang juga ada beberapa kejadian yang terjadi khususnya ketika sudah di pindahkan gigi tapi belum bereaksi langsung.

Hari ini mencoba suatu tanjakan yang cukup menantang.  Kali ini jalan karyabakti kembali saya coba jalani.  Sebelum nya saya pernah mencoba jalan ini ketika menggunakan sepeda Genio.  Tetapi saya harus menyerah tidak bisa melanjutkan karena sudah tidak kuat lagi, bahkan ketika itu harus tiduran sebentar untuk memulihkan fisik 😀.

Dengan rasa penasaran ini, maka kembali saya mencoba jalan ini dengan menggunakan sepeda spazio 2.0. Jalan ini sepertinya tidak ada turunnya sejak masuk ke jalan ini.  Nanjak nanjak dan nanjak aja jalannya.  Mungkin hanya ada 20 meter yang sedikit turun tapi langsung naik lagi.  Agak lega dan semangat sedikit ketika melewati tempat saya harus turun down yang dulu telah terlewati. Secara jalan, maka ujung jalan ini akan ketemu di KUD Mekarwangi yang di jalan Kolonel Masruri. Tetapi kali ini, saya tidak sampai di atas, tetapi berbelok ke arah jalan terobosan. Memang kali ini saya belum berkeinginan untuk sampai di KUD, karena kepingin jalan juga ke bandung.

Setelah melewati ini, maka di lanjutkan ke arah Pemkot Cimahi, terus ke arah aruman dan memasuki perumahan setra duta.  Dari sini ke arah Setiabudhi untuk masuk ke Secapa.  Maksud hati ingin keluar cimbeliut tapi entah kenapa setelah ketemu Secapa, malahan saya balik lagi ke setiabudhi. Hahahaha aneh aja saya ini.  Mungkin harus beli tempat holder hp supaya bisa lihat langsung peta jalan.

Dari sini sengaja saya ke Siliwangi melihat mural yang telah dibuat beberapa hari yang lalu.  Setelah sempat berfoto ria dilanjutkan dengan keliling Bandung.

Setelah muter muter akhirnya kembali melalui jalan aruman kembali untuk sampai ke rumah

Cek mapmyride yang saya gunakan, ternyata hari ini saya jalani sepanjang 45km dengan elevation ya 614 meter.  Secara jarak, karena saya berasal dari Manado, ini seperti dari Manado sampai ke Tompaso aja perjalanan saya hari ini 😀

Secara sepeda pacific spazio 2.0 ini tidak ada masalah berarti yang saya dapat. Semuanya its Ok aja.  Cocok lah dengan harga segitu untuk ala yang saya dapat.

Bagaimana dengan sepeda pacific Anda?