Pengalaman bike to work – part 1


Screenshot_2016-06-16-23-02-43_com.mapmyride.android2Pengalaman bike to work
Sebulan ini saya mencoba suatu hal yang baru bagi saya. Selama ini jika ke kantor menggunakan kendaraan bermotor, maka kali ini kendaraan tanpa motor.
Keinginan untuk bike to work ini, terjadi jauh sebelumnya. Ketika itu saya bekerja di suatu tempat di daerah Lembang, Bandung. Setiap hari Jumat atau akan libur besoknya, maka banyak yang bersepeda di pagi hari melintasi tempat ini. Dan sering berpapasan ketika menuju tempat kerja.

Di sini lah keinginan untuk b2w mulai timbul. Hanya belum bisa terlaksana sampai saya pindah kerja ke daerah Padalarang, Bandung
Bulan lalu ada rencana untuk memasukkan ke bengkel akan mobil yang biasa dikendarai ke tempat kerja. Berhubung sepeda sudah tersedia sejak tahun lalu, terbersit untuk mencoba melaksanan keinginan yang belum sempat terpenuhi ini.
Tetapi di awal bulan Mei, ternyata saya harus di opname karena mendapatkan DBD, bisa lihat artikel tersendiri yang sudah saya tulis di blog ini. Waktu 1 Minggu setelah keluar rumah sakit maka tantangan pertama mulai coba di jalani.
Maka di hari Senin tanggal 16 Mei, mulailah babak baru dalam perjalanan kehidupan saya. Dengan sepeda Genio Salzburg gowes b2w dijalani di pagi hari.
Sejak jarak dari rumah ke kantor hanya 6.2 km. Tidak terlalu jauh memang. Karena sebelumnya pada hari Minggu saya coba ke arah kantor untuk melihat berapa waktu yang di perlukan dengan jarak ini.
Di hari Senin itu, mulailah perjalanan pada jam 06.30. keluarga sempat kaget juga dengan rencana b2w ini, tetapi niat mesti dijalani aja.
Perjalanan di pagi hari ini persiapan baju pengganti disiapkan. Sedangkan perjalanan menggunakan kaos, sehingga bisa ganti baju di kantor. Secara celana dan sepatu, sudah menggunakan yang akan dipakai kerja, jadi tidak diganti lagi.
Dari daerah Cipageran meluncur ke arah Gofur dengan melintasi perumahan permata sebelum tembus ke jalan raya. Nah sebelum ke jalan raya ini ada sebuah tanjakan yang cukup menantang, karena harus menurunkan gigi ke yang terendah, Baik gigi depan maupun gigi belakang.
Ada sebuah cerita di tanjakan ini, ketika suatu waktu saya berpapasan dengan seorang opa yang bersepeda. Saya punten untuk mendahuluinya sebelum tanjakan. Tetapi pas di tanjakan ini, opa ini malahan mentowel saya untuk mendahului saya. So jangan pernah meremehkan orang yang tua lho dalam bersepeda ini.
Di jalan raya, cukup padat dengan kendaraan. Tetapi untunglah karena ada aturan kalau mobil besar / truk tidak boleh melewati jalan di Cimareme ini pada jam tertentu. Memang masih ada bus dan truk kecil yang membuat perlu hati hati.
Tentunya karena ini perjalanan pertama b2w kehati-hatian sangat diperlukan disini. Apalagi Medan di pagi hari belum kita ketahui ketika bersepeda. Memang jalur ini yang sering dipakai baik berkendaraan mobil maupun motor, tetapi dengan sepeda adalah hal yang berbeda. Sempat merasakan macet juga tapi tentunya jalur sepeda seperti jalur motor bisa berkelit diantara mobil. Dan waktu sampai di kantor dari rumah hanya dengan 1/2 jam saja. Ini seperti prediksi awal sebelum berangkat.
Di kantor saat ini memang belum tersedia tempat parkir khusus untuk sepeda, jadi saya parkir di samping pos security jadi tentunya lebih aman aja 😂. Secara keringat, karena jalan lebih banyak menurun nya, sehingga tidak sampai mengucur keringat. Ini seperti jika kita minum air panas / hanget, maka akan seperti basah di tangan kita. Seperti itulah yang saya alami.
Sehingga di kantor saya tidak mandi, tetapi hanya lah membawa wash lap untuk ngelap badan saya dan ganti dengan pakaian kantor.
Selama menjalani b2w ini sempat merasakan pulang malam hari dengan keadaan hujan. Tetapi ini memang tidak bisa di hindarkan karena musim hujan belum berakhir. Persiapan jas hujan menempel di sepeda sebagai persiapan jika si perlukan.
Perjalanan malam tentunya lebih beresiko daripada siang hari. Sehingga jas hujan saya memilih warna kuning sehingga memungkinkan untuk terlihat dari belakang. Ini hal yang penting bahwa dalam mengenakan sesuatu supaya bisa cepat terlihat oleh orang lain.
Perjalanan pulang ini memerlukan tenaga extra. Secara tingkat elevation menurut aplikasi dari 668 – 767 meter. Ini berarti jalan pulang menanjak dan memang terasa kaki ini lebih memerlukan tenaga besar dibandingkan dengan pergi ke kantor. Walaupun tanjakan tidak extrem tapi cukup panjang juga naiknya di satu posisi. Memang bagi yang sudah pengalaman, ini bukan masalah, tapi akan berbeda dengan saya yang first time bike to work. Sehingga pulang ini memerlukan waktu sekitar 45 menit. Apalagi sepeda saya ini cukup terasa berat gowesnya. Bahkan dalam pindah gigi kadangkala tidak langsung bergeser. Perlu upgrade tapi nunggu waktu deh. Perjalanan pulang ini, Keringat pasti mengucur tetapi dinikmati saja akan perjalanan kehidupan ini. Dan sampai di rumah, baju kerja yang saya pakai pulang harus di jemur dulu lho.
Maafkan saya membagi tulisan ini dalam beberapa bagian ya. So ditunggu comment nya.