Review Perbandingan Avanza Vs Xenia


Persis satu minggu saya mencoba All New Xenia type M, maka saya mencoba untuk membandingkan dengan mobil yang sebelumnya saya gunakan. Sebelumnya saya menggunakan mobil Avanza type G, untuk dipakai sehari hari.
Memang perbandingan ini tidaklah “apel to apel” . ops dibaca nama buah ya, bukan ngapelin 🙂
Ok kita mulai aja ya:1. Mesin.
Ada perbedaan yang cukup significant antara kedua mobil yang berbeda type ini. Avanza type G (saya singkat AVG) mengusung mesin 1300cc sedangkan All New Xenia (saya singkat : ANeX aja ya) type M menggunakan 1000cc. Memang saya belum merasakan perbedaan secara nyata, karena waktu seminggu ini masih daerah yang tidak terlalu menggunakan tenaga di tanjakan.
Kemungkinan akan berbeda jika sudah melewati tanjakan dengan penumpang / beban yang full.
Untuk suara mesin, ANeX ini lebih keras kedengaran dari pada AVG. Entah kenapa, kemungkinan karena tidak menggunakan peredam bagi ANeX. Mau tahu seberapa kedengaran bunyinya? Jawabannya sedikit lebih rendah dari suara mobil diesel 🙂 saya sampai nanya orang yg ngerti mobil apakah bunyi seperti ini wajar ? Hanya dibilang coba aja satu dua bulan, mungkin karena masih baru
Untuk setir, terasa lebih ringan ANeX dibandingkan dengan AVG. Sehingga lebih terasa enak dibawanya. tapi saya dalam mengendarai tidak melebihi 100kpj lho. Karena menurut info, jika masih baru speed nya harus di kontrol.
Untuk komsumsi bensin, sayangnya saya tidak sempat menguji AVG, tetapi untuk ANeX bisa mencapai 13,22 km / ltr. Pengujian ini dilakukan dengan kombinasi antara jalan tol dan dalam kota bandung-cimahi-padalarang (kalau nga tahu cimahi lihat di google ya hehehe) dengan jarak tempuh sebanyak 226,9 km. Jarak yang bagi saya cukup significant untuk menghitungnya. Dengan waktu 4 hari. Lumayan juga ya 🙂

2. Exterior / interior.
Dari exteriornya kita bisa melihat perbedaan kedua jenis ini, khususnya di body samping yang ada lekuknya, dan bagian depan serta belakang. Mungkin ANeX ini lebih sedap dipandang mata, tetapi ini hanya selera aja. Jika sudah “dipermak” tentu lain lagi ceritanya.
Sayangnya tampilan depan ANeX tidak diperlengkapi dengan pelindung di bagian kisi kisi nya, sehingga jika ada batu kecil bisa meloncat dan mengganggu ke dalamnya. Nga percaya? Coba deh perhatikan baik baik bagian depannya, di AVG ada semacam grill / ram sebagai pelindung. Tapi tentunya ini bisa diakalin koq hehehe
Interior dashbordnya di ANeX ada 2 warna yang menarik mata. Berbeda dengan AVG yang hanya 1 warna.
Tempat laci sepertinya AVG lebih besar muatnya dari pada ANeX. Nga tahu juga kenapa dibuat kecil.
Anda harus sedikit mengeluarkan dana tambahan untuk audio di type M ANeX ini, karena dari sono nya tidak diberikan. Berbeda dengan AVG yang sudah ada audio. Akhirnya audio symbion sy8012 1din pun harus dipasang untuk mendapatkan hiburan. Dengan 600k sudah dapat audio tsb beserta 4 speakernya. Lumayan untuk hiburan selama perjalanan
AC di AVG dengan double blower, tapi di ANeX maka siap siap aja yang ngikut saya dan duduk di row 3 merasakan panasnya karena AC yang dari depan lama nyampenya ke belakang. Untung kota bandung cuacanya sejuk dan dingin.
Di AVG, pada dashboard kanan ada semacam tempat untuk naruh botol air minum, atau sejenisnya. Tetapi di ANeX hanya kotak kecil yang sulit untuk naruh sesuatu karena agak datar. Biasanya saya naruh kunci ruma dkk, tapi sekarang harus naru di pintu. Khusus untuk bagasi di pintu ini ANeX sedikit modifikasi dengan membuat semacam pembatas bagi wadah air mineral untuk di letakkan.
Perbedaan significant terjadi di kursi row 2. Kursi ini bisa di maju mundurkan seperti kursi di sopir maupun penumpang depan. Sangat bermanfat jika yang duduk di kursi row 3 punya space sedikit lebih luas, jika row 2 nya di majukan.
Row 2 ini juga dengan 1 klik di pinggir, bisa langsung terlipat nempel ke depan, yang kalau AVG perlu 2 step untuk melakukan ini
Di kursi row 3, AVG menyediakan wadah tempat nyimpan air ataupun makanan kecil, tetapi sayang ANeX tidak menyediakan wadah ini. Cukup mengganggu jika row 3 makan sesuatu, maka siap siap aja jika mereka asal membuang di lantai 🙁
Kursi row 3 disediakan seatbelt untuk ANeX, yang AVG tidak menyediakan kecuali untuk kursi row 2. Hanya apakah orang yang duduk di row 3 akan memasang seatbelt? Agak diragukan, soalnya kursi row 2 yang sudah disediakan pun, orang merasa tidak perlu digunakan seperti duduk didepan. Suatu pemikiran yang salah, yang mungkin perlu di edukasi lagi oleh lembaga yang terkait nih untuk kesadaran menggunakan seatbelt.

sunvisor di sebelah kursi penumpang ternyata tidak tidak tersedia kaca soleknya untuk ANeX, tetapi AVG tersedia.  karena memang adakalanya penumpang di depan perlu melihat wajahnya sebelum turun mobil

Update 03 july : konsumsi bensin lewat tol bdg – jkt pp : 13,87 km/l. Tidak terlalu berbeda jauh dengan sebelumnya. Kali ini saya bergantian drive.

Kalau ada perbedaan yang pembaca lihat tetapi belum saya tulis, silahkan tambahkan dengan menulis di komentar.

Dikirim dari WordPress untuk BlackBerry menggunakan ☎IM3 sejak 2002®