Too Many Password


Adakalanya dalam hidup di zaman teknologi yang canggih, maka kita tidak dapat pungkiri bahwa password akan ada dalam kehidupan sehari hari.

Menurut Wikipedia, Kata sandi (Inggris: password atau passphrase) adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna jaringan atau sebuah sistem operasi yang mendukung banyak pengguna (multiuser) untuk memverifikasi identitas dirinya kepada sistem keamanan yang dimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut.

Beberapa bentuk password yang sering kita temukan diantaranya berupa:

– huruf & angka: hampir semua jika memasuki suatu proteksi yang memerlukan username, saat ini meminta untuk dibuatkan email berupa kombinasi huruf dan angka.

– system pola. Handphone kita ada yang mengijinkan untuk membuka dengan pola berupa menghubungkan titik titik dengan garis yang sebelumnya kita telah buat sehingga bisa masuk

– system sidik jari, umumnya kita bisa temui di mesin absensi ketika kita masuk kerja.

– pengenalan wajah. Beberapa smartphone saat ini sudah dilengkapi dengan pengenalan wajah.

Dan masih banyak lagi yang ada bahkan yang mungkin akan timbul. Coba anda hitung hitung kembali berapa banyak password yang perlu anda ingatkan saat ini ? Misalnya email, ada berapa email yang ada pada anda? Atau Password / pin kartu ATM, belum lagi password aplikasi toko online, fintech, dll. Mungkin lebih dari 10 item yang perlu anda manage kan. Ayoooo kita hitung lagi yuk…

Sehubungan dengan password ini, khususnya dengan menggunakan huruf dan angka, ada beberapa yang disetting untuk diganti secara berkala. Misalnya setelah 3 bulan sekali, maka user tersebut harus mengganti kembali password-nya. Dan biasanya kita tidak boleh membuat password yang sudah dibuat sebelumnya, sehingga tidak seperti mengulang ulang password tersebut secara bolak balik, yang membuat ada resiko dijebol username tersebut.

Ketika kita tidak bisa masuk ke user tersebut, maka di beberapa tempat, misalnya email, maka ada tombol untuk “lupa password” sehingga kita bisa mereset kembali menjadi hal yang diinginkan kembali secara otomatisasi.

Tetapi ada juga ketika kita lupa password ini, maka kita harus minta ke admin untuk mereset atau mengingatkan kembali password kita ini. Jadi dengan demikian kita bisa kembali menggunakan user ini dengan bantuan dari administrator tersebut. Sebenarnya ini adalah hal uang beresiko juga di era industri 4.0 ini. Kenapa beresiko? Bayangkan aja jika admin yang akan membantu kita mereset password tersebut, dia sendiri lupa password untuk masuk ke menu pengaturan ini ? Entahlah…… semoga ini tidak terjadi dengan anda, jika anda adalah administrator tsb.