Pengalaman Pertama Periksa Mata di RS Cicendo


Di kala orang lain libur pada hari kejepit di awal bulan mei, maka saya berkesempatan untuk merasakan pelayanan dari RS Cicendo, Bandung. 

Datang pada jam 9 pagi, ternyata parkiran di halaman sudah penuh sesak, untung lah masih ditemukan celah setelah ada mobil membenarin parkirannya sehingga saya pun bisa masuk.  kalau di lihat memang parkiran memang harus dibuat area yang baru, karena dibadan jalan pun sudah penuh berjejer mobil parkir.  tapi memang karena halaman yang sudah pas pasan, maka agak sulit juga problema perparkiran ini.  saran saya datanglah sepagi mungkin jika ingin mendapatkan tempat parkir yang ideal.

setelah masuk ke dalam, saya sempat nanya ke Satpam tempat pendaftaran.  ternyata ada 2 area pendaftaran.  1 untuk yang umum, dan 1 nya lagi untuk VIP.  memang jika anda pergi disaat tersebut akan kelihatan bedanya.  di umum dengan bayaran hanya Rp. 25.000 setelah saya sampai sudah mendapatkan nomor urut 126.  padahal itu jam 9 pagi.  dan ketika itu pelayanan sudah no 74.  padahal di bagian umum ini ada sekitar 8 loket [apa 9 ya cmiiw] yang ada.  tetapi memang dibagi bagi: umum, Asuransi, kontraktor, dll].  sedangkan di VIP dengan bayaran 150.000 kalau saya lihat, masih legahhhh.  bisa langsung datang dan dilayani.

selesai mendapatkan panggilan sekitar jam 10, itu berarti menunggu 52 no antrian sebelum nama saya di panggil, maka langsung menyodorkan no urutan serta ada secarik kertas perjanjian.  nah kertas perjanjian itu kita dapatkan ketika mendapatkan no antrian di security.  dari pihak security, mempersilahkan saya duduk di kursi yang telah ada 2 orang dari pihak RSnya.  saya ditanya sebentar untuk keluhannya, serta di sodorkan untuk ditandatangai secarik kertas ini.  cukup banyak tulisan memenuhi 1 lembar ini, dan bagi saya agak sedikit kesulitan, karena mau datang memeriksakan mata, mendapatkan secarik kertas perjanjian yang perlu ditandatangani.  saya coba baca sebentar, tapi karena banyak, akhirnya saya minta ke ibu yang jaga untuk jelasin apa inti isi kertas tersebut.  entah kenapa si ibu mempersilahkan nanya ke bapak yang di sebelahnya.  sampai sekarang saya bingung nih, kalau si ibu tidak tahu apa inti isi perjanjiannya, kenapa harus duduk disitu ya? apa nga di ganti aja ke orang yang bisa jelasin ya?  padahal saya duduk dikursi di depan mejanya.  akhirnya si bapak di sebelah pun menjelaskan inti dari isi kertas tersebut, yang akhirnya saya pun tandatangani setelah mendapatkan penjelasan singkat.

nah setelah saya dipanggil tadi di no urut 126, saya harus menyerahkan KTP untuk data diri.  sempat di tanya juga nama ibu kandung, sempat kaget juga, kenapa pertanyaan sampai ke nama ibu kandung ya?  jadi seperti mau ajuin kredit nih heheheh…  padahal juga riwayat kesehatan orangtua tidak ditanya.   nga tahu lah, yang penting ingin cepat jadi disebutin aja dengan sedikit di spell karena ada huruf yang perlu di spell :).  ini belum belum selesai di tempat pendaftaran, karena harus berpindah ke sebelah untuk membayar biaya pendaftaran ini sebesar Rp. 25.000 tapi tidak begitu lama nama saya langsung dipanggil.

selanjutnya saya harus menuju ke lantai 3, ke ruang Refraksi.  di ruang ini terjadi juga antrian yang cukup banyak.  nah ada 3 tempat pemeriksaan yang dilakukan di sini.

pemeriksaan pertama.  ini kita akan menunggu panggilan sekitar 1/2 jam lamanya.  tergantung banyaknya sih.  ada sebuah alat yang mata kita akan dilihat dengan dagu diletakkan di tempatnya.  didalam penglihatan mata tersebut ada semacam rumah dengan pagar nya.  seperti ini ini untuk fokuskan mata kita dalam melihat sehingga bisa diperiksa oleh suster tersebut.

pemeriksaan kedua.  ini kita akan masuk ke ruang dalamnya lagi.  di tempat ini kita akan memeriksa mata kita apakah sudah perlu kaca mata atau tidak.  kita akan dipakaikan semacam kacamata, dengan mengganti kaca nya dan disuruh membaca di dinding yang jaraknya sekitar10 meteran.  nah setelah kaca di coba untuk kiri dan kanan, kemudian, saya diberikan selembar kertas yang ada tulisanya.  kembali saya disuruh baca tulisan tersebut.  setelah itu saya disuruh berjalan dengan kaca yang ada untuk melihat apakah saya ada merasa pusing atau tidak.  kemudian karena tidak merasa pusing, maka saya pun selesai pemeriksaan tersbut, dan disuruh untuk menunggu.

pemeriksaan ketiga.  ini pemeriksaan terakhir yang dilakukan langsung oleh dokter.  saya pun memberitahukan keluhan yang saya rasakan, kemudian diperiksa oleh dokter.  hasilnya adalah: saya diberikan resep obat serta resep kacamata.

sejak awal saya mendaftar sampai selesai ini, ternyata waktu sudah menunjukkan sekitar jam 12.  sempat antri sebentar di Apotik, yang juga hanya sebentar, berhubung hanya sedikit yang nunggu obat.  entah kenapa, tidak ada hubungan dengan banyaknya antrian di pendaftaran dengan antrian di apotik.  saya nga tahu berapa % dari pasien yang mendapatkan resep di apotik sehingga agak leluasa sedikit.

itulah sedikit pengalaman yang berharga karena untuk pertama kalinya saya memeriksakan diri di Rumah Sakit Cicendo ini, yang merupakan Rumah Sakit khusus Mata.