Kisah Unik dengan Grab


Kali ini saya ingin menuliskan tentang pengalaman kehidupan yang dialami hari ini. Ada 2 hal yang terjadi yang berkaitan dengan judul di atas.

Kisah 1.

Karena ada keperluan maka dengan menggunakan Siepit, maka kami keluarga pergi ke pasar induk Caringin Bandung. Sebagai pasar induk maka tentunya disini akan banyak bertemu dengan mobil / truck pengangkut barang yang akan di turunkan di pasar induk Caringin ini. Ketika kami pergi ini, sedang dalam keadaan hujan cukup deras. Dan waktu sudah malam hari. Anda bisa bayangkan saja situasi saat itu dipasar induk; hujan, becek, malam hari 😔

Nah setelah selesai urusan belanja ini, maka mobil Siepit inipun akan kembali pulang. Saat itu parkir Siepit ini agak ke dalam, di area buah buahan. Sehingga untuk keluar harus terus berputar melewati area ikan di belakang, kemudian balik keluar. Saat itu didepan mobil Siepit ini ada sebuah truck yang berjalan perlahan lahan. Ketika truck ini agak berbelok, yang saat itu agak perlu mundur karena tidak bisa langsung, otomatis saya berhenti menunggu truck tersebut bisa belok dengan sempurna. Tiba tiba ada seorang pria membuka pintu depan kiri. Kami semua, ada 6 dewasa + 1 anak anak, terkaget kaget dengan keadaan ini. Dikala hujan deras, malam hari, ada orang yang tiba tiba membuka pintu depan penumpang. Entah mungkin juga dia lihat banyak orang di mobil ini, maka dia bilang: ini grab ? Spontan saya pun bilang : ngaaak……..

Orang dalam mobil pun bilang: kenapa tidak di lock pintu mobil nya?

Technologi pintu mobil saat ini, akan terkunci otomatis jika sudah melewati speed tertentu. Kalau tidak salah untuk mobil Siepit ini, maka jika melewati kecepatan 20km/jam maka secara otomatis semua pintu akan terkunci. Disaat itu, karena memang situasi mobil masih berjalan perlahan lahan, maka auto lock nya belum berjalan, sehingga otomatis pintu mobil masih bisa dibuka dari luar.

Dapat pelajaran bermanfaat bagi saya, disituasi tertentu, adalah lebih baik langsung aja lock manual, tanpa perlu menunggu autolock nya jalan.

Kisah kedua.

Setelah dari pasar induk Caringin tsb dan pulang ke rumah, disebuah kompleks perumahan, maka saat itu saya belum langsung masukkan ke garasi, tetapi parkir di depan rumah. Karena parkir di agak belokan, sehingga ketika tiba tiba ada mobil yang datang dan akan lewat, maka saya coba menuntun mobil tersebut untuk melewati mobil Siepit yang lagi parkir.

Nah saya nuntun nya dengan posisi saya berada di depan Siepit ini. Ketika melewati mobil Siepit dan persis didepan saya mobil tersebut, tiba tiba sopirnya mengatakan: ayo.

Saya bingung dengan kalimat ajakan tersebut, sehingga saya pun sahut: ya pak.

Sopir itu kembali : ayoooo…..

Saya: ayo kemana?

Sopir: pesan grab kan?

Saya : #$@&+()/???

Saya hanya bilang: ini mobil saya, sambil menunjuk Siepit ini.

Sopir: oohh kirain pesan grab…..

Dari dua peristiwa ini, bisa diambil sisi positifnya bahwa grab ini sudah cukup punya nama di daerah sini. Sehingga ingatan orang tentang taxol dengan menyebut nama ini daripada nama pesaingnya.

Benar atau nga analisa saya? Entahlah……. Karena ini hanyalah sebuah blog perjalanan kehidupan selama di dunia ini.